WELCOME

SELAMAT DATANG

Sunday, December 25, 2011

Mendekatkan diri dengan prospek melalui internet marketing

Mengapa ada blog marketing yang bisa dapat banyak komentar dan ada juga yang sepi komen? Mengapa ada marketer yang laris dan ada juga yang gagal? Salah satu pembeda adalah pada gaya penyampaian artikel blog. Artikel marketing yang bertujuan memasarkan produk atau layanan jasa hendaknya selalu memposisikan diri sebagai orang terdekat yang paham kebiasaan dan cara berpikir pembaca. Harap diingat bahwa pembaca blog adalah calon pembeli potensial Anda. Sebisa mungkin Anda harus memikirkan mereka dalam bersikap pada artikel Anda. Jika Anda sudah menguasai topik marketing tersebut, saya yakin Anda nggak akan kesusahan mencari cara untuk mendekatkan diri dengan prospek. Tantangan artikel marketing seputar detail produk, pemilihan kata, gaya penyampaian, dan kesan yang ingin ditampilkan secara umum bukanlah hal yang sulit dilakukan. Menulis artikel marketing akan semudah Anda bicara dengan teman akrab. Menghadapi orang yang berbeda segmen tentu membutuhkan komunikasi tertulis yang berbeda juga. Pembeda tersebut pertama- tama dilihat dari jenis kelamin. Apakah pembaca Anda cenderung memakai gaya bahasa ke-laki-laki- an atau perempuan, itulah poin utama. Kadang-kadang Anda harus berada di titik netral untuk bisa merangkul kedua golongan pembaca tersebut Lalu segmentasi yang kedua jenis bisnis yang mereka geluti. Apakah murni online? Atau merupakan gabungan online dan offline. Kalau Anda nulis panjang lebar di hadapan pelaku bisnis offline dengan pembahasan seputar bisnis yang murni online, hmm… dibutuhkan waktu lama agar mereka mengerti. Buru-buru mau bahas SEO dan Google Panda, bikin email saja mereka belum bisa. Jangan salah, ini sering terjadi. Pertimbangan lain adalah latar belakang pendidikan, minat, dan kepercayaan. Isu ini sensitif sekali dan jangan sampai Anda salah deteksi. Contoh gampangnya adalah seputar artikel marketing yang mengambil ide-ide pebisnis online kontroversial, Joko Susilo. Bagi yang pro dengan Oom JS, nggak masalah kalau artikel Anda mencuplik tagline SDSA-nya yang fenomenal itu. Sementara bagi yang kontra, mending menahan diri dulu deh daripada terjadi perang sodara. Mengapa kita perlu perhatikan segmentasi pembaca? Tujuannya nggak macam-macam, cuma satu saja. Supaya pembaca paham dan ngerti cara berpikir Anda sebagai penjual barang atau jasa melalui internet. Dengan artikel marketing yang Anda publikasikan diharapkan mereka memahami kelebihan dan kekurangan produk yang Anda tawarkan. Ujung-ujungnya mereka tak ragu membeli. Selamat berkarya!

Tuesday, December 20, 2011

Cinta lama bersemi kembali

Kemarin pagi, mendadak saya
merasa dihadirkan pada masa-masa
kecil saya. Pada saat dimana Pak
harto berkuasa. Melihat semua
media berlomba-lomba
memberitakan satu tokoh yang sangat penting dan seperti menjadi
wajib untuk membicarakannya.
Namun, yang diceritakan kali ini
adalah sesuatu yang lain, sebuah
lembaran yang tak
pernah terbukukan, dan kini dibukukan menjadi “Soeharto The
untold stories”. Tidak tanggung-tanggung, buku
itu terdiri dari 600 halaman, berisi
wawancara sebanyak 113 tokoh
nasional dan bahkan internasional
yang pernah bersinggungan baik
langsung maupun tidak langsung dengan Pak Harto. Lantas kemudian
publik pun dibuat penasaran,
diaduklah perasaan mereka dan
jadilah merindukan tokoh Pak
harto bahkan sampai pada titik
“merindukan kepemimpinan beliau”. Cerita-cerita apik yang tertuang
dalam buku itu menjadi manis
dengan bahasa-bahasa yang
terkadang “sederhana”, hiperbolik
bahkan superlatif sampai pada
menggambarkan Pak Harto seperti Sayyidina Umar bin Khatthab
menjadi kian menarik diceritakan
oleh para nara sumbernya. Mereka
yang dekat dengan Pak Harto pada
masa itu kemudian berlomba-lomba
berbicara tentang suatu hal kepada halayak : ’kebaikan Pak Harto”. Mereka yang selama kurun waktu
13 tahun sejak reformasi tidak berani
muncul ke publik, sebab kita tahu
bahwa tuntutan reformasi adalah
“Adili Soeharto dan kroni-
kroninya”, tiba-tiba saja menjadi nara sumber di berbagai media
masa. Dan sontak saja masyarakat
yang menyaksikan mereka
mengahru biru dengan satu rasa,
“rasa rindu” akan pribadi Pak Harto,
rindu kepemimpinan beliau, bahkan rindu dengan ORDE BARU. Kita dudukan dulu masalah ini
secara arif pada fakta-fakta yang
ada, sembari saya ingin bertanya
kepada diri kita semua. Rindukah
kita pada kepemimpinan Pak Harto?
Rindukah pada segenap sistem yang diberlakukannya? Nanti dulu, saya ingin mengulang
lagi pertanyaan ini pada beberapa
kelompok di antara kita. Wahai
saudara-saudaraku para aktivis
muslim, rindukah kalian dengan
masa itu? dimana setiap apa yang kalian kerjakan dicurigai, dimata-
matai bahkan kalian harus
mengalami penculikan demi
penculikan? Dan masih ingatkah,
shalat jum’at yang menjadi
kewajiban kita sebagai muslim harus disertai ijin kepada aparat setempat? Wahai saudara-saudaraku
etnis China yang kami cintai karena
kita ini setara, rindukah kalian pada
masa-masa itu? Dimana kalian
hidup bagaikan di pengasingan?
Kalian tidak bisa sekedar menjadi bagian terpenting dalam sebuah
kontribusi di pemerintahan, bahkan
yang paling tragis, barong sai yang
menjadi kebanggan kalian pun
menjadi sesuatu yang haram di
negeri ini. Negeri yang telah melahirkan kalian dan nenek
moyang kalian. Wahai saudara-saudaraku para
wartawan, di manapun tugas
kalian. Yang bekerja di media
pertelevisian, yang bekerja di
penerbitan koran. rindukah kalian
pada masa itu? Saat kalian harus menghentikan acara televisi kalian
hanya karena ada instruksi wajib
menyiarkan “Laporan Khusus” yang
berisi kunjungan presiden, atau
bahkan saat media kalian harus
dibredel hanya karena tulisan kalian agak berasa pedas sedikit saja. Wahai kawan-kawanku para
mahasiswa, di manapun kampus
kalian. Yang bergerak dengan
segenap cap aktivis di dahi dan
lengan kalian, dari aktivis kiri
maupun kanan. Rindukah kalian dengan jaman itu? saat kalian harus
selalu berhadapan dengan senapan,
bukan lagi di jalanan tetapi di
kampus kalian? Dimana setiap
aktivitas kalian senantiasa diawasi,
dicurigai dan dikekang dengan sistem yang sangat kejam, NKK/
BKK. Kita perlu mendudukkan masalah ini
pada pikiran yang jernih. Sadarkah
kita bahwa secara tidak langsung
kita saat ini telah berada dalam
sebuah “pengkondisian”. Saat di
mana permasalahan besar menimpa partai penguasa rezim saat ini. Saat
bermunculan ketidakpercayaan
publik terhadap penegakkan hukum
yang tidak “garang” dengan
penguasa beserta kroninya. Saat
supremasi politik mengalahkan supremasi hukum dan melanggar
berbagai sisi-sisi kemanusiaan. Saat yang sama kita dihadirkan
pada buaian angan-angan masa
lalu. Tiba-tiba saja ada sebuah pintu
masuk bagi kerinduan-kerinduan
yang menjerat. Survey
indobarometer yang memunculkan bahwa Soeharto sebagai presiden
yang paling “disukai publik” dan
kemudian menjadi momentum yang
sangat pas dengan diluncurkannya
buku tebal untold stories itu.
Masyarakat pun dibuai dengan romantisme masa lalu, yang kadang
asli dan kadang palsu. Mereka bicara bahwa jaman
sekarang kemiskinan ada di mana-
mana, tidak seperti jaman dulu
jaman Pak Harto. Apakah benar
bahwa di jaman Pak Harto
kemiskinan tidak ada di mana- mana? tanyalah pada para
penduduk di sana yang saat itu tidak
terkspose media. Sebab, jurnalisme
masa itu tidak mungkinlah bercerita
secara “jujur” tentang kemiskinan.
Karena jurnalisme yang ada saat itu adalah “jurnalisme Pembangunan”.
Sekali saja ada yang nyleneh,
bukan tidak mungkin akan
mendapatkan pembredelan. Mereka bicara tentang kemakmuran
dan harga-harga barang kebutuhan
dimana kata mereka harga barang
lebih murah pada masa Pak Harto.
Tidak seperti saat sekarang semua
harga kebutuhan terasa menjulang. Ketahuilah, hutang di masa itu
begitu besar, bahkan sebagai
konsekwensinya kita benar-benar
tunduk dengan apa yang di katakan
oleh IMF. Hutang itu yang sekerang
akan menjadi warisan kita, bahkan anak cucu kita. Kitalah yang
tergadaikan. Begitu banyak cerita manis, yang
tertulis di buku itu menjadikan
masyarakat rindu dan membiru.
Mereka tidak lagi berpikir kritis
terhadap siapa penulisnya? apa
yang menjadi latar belakangnya? siapa penyandang dananya?
menuliskan buku setebal itu,
membutuhkan nara sumber
sebanyak 113 orang yang tidak
hanya ada di Indonesia tentu
membutuhkan dana yang besar. Tetapi kita sudahilah pembahasan
tentang dana ini. Kita bahas,
obyektifkah tulisan di buku itu?
“untold stories” mengapa kemudian
menjadi “positive stories”? Seolah
tidak ada satupun bintik hitam di dalam “untold stories”. Saya lebih suka terhadap buku
tentang serial tetralogi Pak Beye
yang di tulis oleh Wisnu Nugroho.
Untold stories yang diistilahkan
“cerita tidak penting” yang ditulis
oleh Mas Wisnu ini tidak kemudian menjadi bahan pencitraan dengan
kisah-kisah manis yang “menipu”
atau manipulatif. Tetapi menjadi
resume yang tetap kritis dan analitis
terhadap kejanggalan-kejanggalan
yang mengelilingi kehidupan SBY. Obyektif, membuka istana yang
selama ini terlalu terkunci tanpa
memprovokasi pada caci maki.
Kerinduan pada sosok pemimpin itu
bukanlah menjadi sesuatu yang
terlarang, tetapi akan menyedihkan apabila membawa kita pada arus
romantisme masa lalu. Romantisme
yang hanya menggambarkan kita
pada keindahan-keindahan yang
semu. Janganlah kita hanya terbuai
pada romantisme, kerena itulah penghambat kemajuan kita. Terimalah realita saat ini dan
perjuangkan apa yang belum
tercapai. Siapapun pemimpinnya,
mereka harus memenuhi amanah
untuk mensejahterakan rakyat
negeri ini. Pemimpin saat ini yang berkuasa, adalah gambaran dari
sebagian besar masyarakat kita.
Pemimpin yang korup dilahirkan
oleh masyarakat yang korup.
Pemimpin maling dilahirkan oleh
kelompok maling. Jadi, tugas kita adalah membenahi masyarakat,
menanamkan karakter agar mereka
tidak terjebak keuntungan sesaat
dalam menentukan pemimpinnya. Demokrasi mengajarkan pada kita
bahwa suara seorang tukang becak
itu sama nilainya dengan seorang
profesor yang punya tujuh titel
dibelakngnya. Bahwa suara seorang
penjahat paling jahatpun akan sama nilainya dengan suara pendeta,
kyai, biksu dan para pegiat agama.
Maka celah itulah yang harus kita
benahi, agar mereka tidak mudah
dibelokkan hatinya dengan iming-
iming “lima puluh ribu perak” yang mungkin akan habis dalam sehari.
Sebab angka itu tidaklah akan bisa
membayar penderitaan yang akan
dialami minimal lima tahun ke
depan. Buku itu sudah beredar, semua ingin
memilikinya semua ingin
membacanya, tidak terkecuali saya.
Tetapi, sikap arif kita adalah cukup
menjadikan itu sebagai inspirasi,
sebagai energi positif untuk membangkitkan optimisme kita
untuk tetap “bekerja”. Jangan
sampai kita terbuai dengan
romantisme dan angan-angan indah
masa lalu dan lupa akan begitu
banyak realita dan menjadi seorang yang benar-benar ”pelupa berat”.
Tetaplah bekerja, sesuai dengan
profesi kita dan memberikan
semaksimal mungkin kontribusi kita
untuk perbaikan Indonesia.

BENCI ATAU RINDU?

Masih ingat, siapa takoh besar yang
lahir 8 Juni ? Benar,
Soeharto. Sosok yang lahir pada 8
Juni 1921 dan wafat 27 Januari
2008 itu adalah sosok besar yang
pernah memimpin Indonesia.Sejarah tidak mungkin
akan menghapus.Bahkan hari-hari
ini, di saat harga sembako kian
mahal,banyak orang merindukan
atau kangen berat pada Pak Harto. Memang Pak Harto selalu penuh
kontroversi.Tokoh-tokoh besar
sepanjang sejarah memang selalu
mengundang kontroversi. Tanpa
kontroversi yang membelah publik
dalam dua kubu yang mengagumi dan membenci,maka kebesaran
sang tokoh malah patut
dipertanyakan. Kita masih ingat,sejak 100 hari
wafatnya hingga saat ini, para
pengagum Soeharto terus
mendesakkan keinginan agar
pemerintah SBY segera
menganugerahkan gelar pahlawan nasional pada Soeharto. Alasannya,
Soeharto dipandang sebagai putra
terbaik bangsa yang pernah
memimpin dan mempertahankan
kesatuan Negara. Sebenarnya usulan memberi gelar
kepahlawanan itu sah-sah saja
diajukan Berdasar Undang-Undang
no 33 tahun 1964, terdapat tiga
kriteria untuk penetapan pahlawan
nasional yakni warga negara Indonesia, berjasa dalam membela
bangsa dan negara, tidak pernah
cacat dalam perjuangannya.. Oleh kubu yang membenci Pak
Harto, sosok satu ini dinilai sudah
banyak cacatnya sehingga tak layak
diberi gelar pahlawan nasional. Ini
bisa dirunut dari saat ketika Pak
Harto meraih kursi RI-1 lewat Supersemar 1966.Lewat surat itu,
Pak Harto bisa dikatakan mengambil
alih posisi Bung Karno sebagai
Presiden. Ironisnya, dalam beragam
kesempatan pasca Supersemar,
Bung Karnopun membantah posisinya telah diambil alih
Soeharto. Toh fakta kemudian berbicara,
setelah menggenggam Supersemar,
Soeharto mampu merekayasa
Sidang Umum MPRS pada Juni
1966 dengan dua TAP (TAP MPRS
No IX/1966 dan TAP MPRS No XV/1966 yang mengukuhkan
posisinya. Dengan dua TAP itu,
pada 12 Maret 1967, Soeharto
dilantik sebagai Penjabat Presiden,
dan akhirnya pada 27 Maret 1968
dilantik sebagai Presiden RI kedua oleh MPRS, lalu dipilih kembali oleh
MPR pada 1973 hingga 1998. Begitulah, langkah Pak Harto meraih
RI 1 mengesankan tidak ada
pertumpahan darah atas Bung
Karno. Namun bagi para pendukung
Bung Karno atau yang dicap PKI,
darah itu tetap tertumpah.Angkanya jutaan. Sebagian lain hingga kini
jadi “eksil” di Eropa dan bagian lain
dunia. Masalah PKI ini hingga
sekarang membelah bangsa ini
dalam dendam, seperti drama karya
Michael Christopher yang berjudul “The Black Angel” tentang
kebencian yang tak bertepi. Machiavelli Kelihaian Soeharto dalam meraih
kekuasaaan bisa dilihat dari
beragam persepektif. Tapi entahlah
dalam hal ini, penulis teringat
pemikiran dasar Niccolo Machiavelli
tentang politik. Seperti diketahui, filsuf berdarah Yahudi bernama Italia
yang hidup pada 1469-1527 sangat
diagungkan oleh para diktator yang
doyan menghalalkan berbagai cara,
seperti tampak dari karya abadinya Il
Principe. Memang sejatinya, lewat karya-
karyanya, Machiavelli layak disebut
sebagai peletak dasar ilmu politik
dan pemikir awal yang mendorong
terjadinya proses sekularisasi
(desakralisasi) politik. Tapi publik termasuk para ditator atau politisi
banal negri ini (termasuk mungkin
Pak Harto) terlanjur lebih menyukai
tafsir Machiavelli sebagai penganjur
politik yang menghalalkan semua
cara. Dalam upaya meraih dan mempertahankan kekuasaan,
segala cara bisa ditempuh, mulai
dengan berbohong hingga
membunuh serta menyingkirkan
segenap lawan politik (Buku Il
Principe). Kalau kita menyimak 32 tahun
kekuasaan Pak Harto, praksis (teori
dan praktik) politik “machiavellian”
dengan mengabaikan etika atau
moral amat menonjol. Semua hal
terpusat pada Soeharto dan bagaimana kekuasaannya bisa
dilanggengkan di tangannya.
Memang ada pemilu atau parpol,
tapi semua diskenario demi
menunjukkan dia seorang
demokrat.Padahal nyatanya tak ada demokrasi. Mediapun
dibungkam..Kalau macam-macam,
dibreidel. Penyingkiran lawan politik
seperti pembuangan ke Buru,
Penembakan Misterius (Petrus) dan
penculikan para mahasiswa, sungguh mengabaikan etika.
Martabat manusia bisa dikorbankan
demi kekuasaan. Tidak heran
korupsi dan segala bentuk KKN lain
mulai tumbuh subur justru di era Pak
Harto. Tidak ehran,pasca wafatnya, suara anti Suharto begitu
dominan.Pak hato benar-benar
dibenci. Dan jujur saja, praksis politik di tanah
air hingga saat ini masih bercorak
“machiavellian”. Jajaran birokrasi
dari era Pak Harto belum tersentuh
reformasi, kendati wacana reformasi
birokrasi kerap diwacanakan. Orientasi politik masih pada jabatan
alias kekuasaan.Bukan
kesejahteraan rakyat.
Kesejahteraanpun hanya dirasakan
segelintir orang yang beruntung
memegang kekuasaan.Mereka tidak mengenal krisis, meski dunia tengah
dilanda krisis pangan dan energi. Aparat hukumpun doyan
memanipulasi hukum sehingga jual
beli perkarapun seperti kasus terbaru
tertangkap tangannya Hakim PN
Jakarta Syarifudin oleh KPK(2 Juni
2011). Keadilanpun makin menjadi “barang langka”. Para wakil
rakyatpun hanya berorientasi UUD
(Ujung-Ujungnya Duit), seperti
dinyanyikan Slank.Atau mungkin
seperti disuarakan
Permadi,sebenarnya kini tak ada wakil rakyat?Yang hada hanya wakil
partai,sehingga tiap anggota DPR/D
hanya sibuk berjuang demi
partainya,bukan demi rakyat. Pantas tak ada empati untuk rakyat
yang seharusnya mereka wakili.
Persetan, wong cilik korban busung
lapar atau gizi buruk. Persetan upah
rendah buruh, meski Istana Presiden
kerap jadi sasaran unjukrasa para buruh.Paling kemiskinan malah jadi
jualan politik demi kekuasaan. Kangen Berat Lihat wong cilik terus menjerit akibat
mahalnya harga sembako, minyak
tanah atau listrikHidup makin berat
bagi mereka. Jadi turunkan segera
harga sembako!Jangan salahkan
wong cilik jika mereka kini rindu berat pada Pak Harto,karena
dijamannya harga beras amat
murah,bahkan Indonesia
swasembada beras dan dipuji FAO
di Roma pada 1985. Minyak tanah
masih murah,sementara kini memakai kompor gas harus siap
mati. Di jaman Pak Harto, segalanya
berjalan stabil, tak ada teror, bom
atau senjata rakitan.Kaum minoritas
juga dilindungi sehingga tempat
ibadah juga tak dibakar. Jumlah penduduk juga belum
membengkak, kepemilikan asing
belum merajalela seperti sekarang,
pembangunan diprogram secara
sistematis.Ada fokus jelas ke masa
depan Indonesia mau seperti apa.Masa depan
Indonesia,seharusnya semanis dan
sewibawa senyum Pak Harto! Begitulah sosok Pak Harto, selalu
mengundang benci dan rindu.

Wednesday, December 7, 2011

Siapa sebenarnya mahluk pertama penghuni bumi?

BAGI UMAT ISLAM KITA HARUS
PUNYA KEYAKINAN INI HANYA
PENDAPAT YG DI AMBIL DARI
AHLI TAFSIR: BAHWA BANGSA ATLANTIS ATAU
PUN DINASTI RAMA BUKANLAH
DARI RAS MANUSIA KETURUNAN
ADAM DIALAH YG DI NAMAKAN 3 UMAT
TERDAHULU SEBELUM NABI
ADAM YAITU:
...
BANUL JAN BANUL BAN DAN IJAJIL DARI GOLONGAN JIN YG
TERAKHIR MALAH BERBADAN
DAN BERDARAH DARI GOLONGAN 3 UMAT
TERDAHULU ITULAH BUMI INI
PERNAH MENGALAMI 3X KIAMAT mungkin dalam hati Kalian pernah
terbesit pertanyaan Siapakah
Makhluk Sebelum Adam?
Kalau menurut kepercayaan Ane
(Muslim) merujuk : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu
berfirman kepada Malaikat;
“Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di
bumi”. Mereka bertanya (tentang
hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya
Tuhan kami) hendak menjadikan di
bumi itu orang yang akan membuat
bencana dan menumpahkan darah
(berbunuh-bunuhan), padahal Kami
senantiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?”.
Tuhan berfirman: “Sesungguhnya
Aku mengetahui akan apa yang
kamu tidak mengetahuinya” Sebelum nabi adam turun ke bumi
diceritakan bahwa yang menempati
bumi ini adalah bangsa jin yang
dikelompokan menjadi abal jan dan
banul jan dan dari 2 kelompok
tersebut bertempur terus tidak pernah bersahabat, kemudian
malaikat menanyakan kepada Allah
apa akan membuat orang untuk
menjadikan kholifah dibumi yang
selalu yasfiquddima (pertumpahan
darah), akhirnya Allah memerintah yang bernama ‘azajil yang
memimpin para malaikat jibril mikail
izroil dan malaikat yang lainnya,
untuk menaklukan abal jan dan
janul jan dibumi ini, kemudian
setelah ditaklukan akhirnya Allah menciptakan nabi Adam, diantara
‘azajil, malaikat dan adam diberikan
ilmu oleh Allah karena tujuannya
untuk menjadikan kholifah dibumi,
setelah diuji ternyata yang lulus dari
ujian tersebut adalah nabi Adam akhirnya semuanya diperintah Allah
untuk sujud penghormatan kepada
Adam “fasajaduu illa Iblis”,
akhirnya semuanya sujud kecuali
‘azajil (bangsa Iblis) mereka
sombong dan membangkang “aba wastakbaro”. manusia tidak diciptakan dibumi,
tapi manusia dijadikan khalifah di
bumi, sebagai pengganti tentunya
ada yang di ganti, alias Adam
bukan makhluk pertama dibumi,
dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya,
tapi pengganti makhluk di bumi,
yaitu abal jan dan banul jan,
mereka itu adalah penghuni bumi
sebelum manusia. Bentuk basyariahnya tak jauh
berbeda dengan manusia, maka
anda bisa buktikan bahwa makhluk
selain manusia, punya badan yang
sama seperti manusia, yaitu banul
jan, anak turun Jin, juga banul ban anak turun dedemit, maka ketika
bumi rusak oleh mereka, mereka
diusir bahkan dibasmi oleh malaikat,
hingga mereka berlari terbirit-birit
dan mencari tempat yang jauh dari
anak Adam. Kalau dari segi Archeology : Berdasarkan fosil-fosil yang
ditemukan, memang ada makhluk
lain sebelum manusia. Mereka
seperti manusia, tetapi mempunyai
karakteristik yang lebih primitif. Otak
mereka lebih kecil. Oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara
sangat terbatas karena tidak banyak
suara vowel yang mampu mereka
bunyikan. Kelompok ini dinamakan
Neanderthal. Kemudian datanglah manusia
Adam yang diklasifikasikan sebagai
Homo Sapiens. Menurut Wikipedia,
Homosapiens mulai ada sekitar 200
ribu tahun lalu. Sedangkan
Neonderthal ada sehingga 130 ribu tahun dulu, kemudian ia lenyap.
Ada juga teori yang mengatakan
Neonderthal lenyap sebelum
Homosapiens muncul. Tapi yang
pasti, Homosapiens bukanlah
evolusi dari Neanderthal. Neanderthal hanyalah makhluk
seakan manusia yang telah ada
sebelum kita (manusia Homo
sapiens) ada. Mungkin tidak ada fakta konkrit
dalam membicarakan isu ini.
Kebanyakan teori berdasarkan
sumber fosil. Namun yang paling
penting mungkin sebagai bagi yang
Muslim kita percaya ada makhluk sebelum Adam yang saling
membunuh. Ada yang mengatakan
mereka adalah dari kaum jin. Ada
juga yang mengatakan bahwa ada
3 umat yang utama sebelum Adam.
Dua diantaranya dari kaum jin. Sedangkan kaum yang ketiga
adalah dari golongan yang berbeda
dari Jin, karena mereka ini berdarah
dan berdaging. Golongan ketiga ini
adalah mereka yang dimaksudkan
sebagai “man yufsidu feehaa wa yasfiku al-dimaa’: golongan yang
membuat kerusakan dan
menumpahkan darah” seperti yang
diulas oleh Malaikat di dalam ayat
al-Quran 2: 30. Ini pendapat yang
dilontarkan oleh Al-Maqdisi. MASA LAMPAU SEBELUM
PERADABAN MANUSIA… DAHULU kala, ketika jaman Bani Adam belum ada, sedangkan bumi yang baru di huni oleh Penghuni Pertama yang di ciptakan dari cahayaNya. Tuhan telah membuat makhluk baru yang berada di sisiNya, yang bernama Abu Jaan atau bapak seluruh jin. Abu Jaan adalah awal mula dari Banul Jaan atau anak jin baik yang lalu sampai akhir zaman. Banul Jaan adalah Penghuni Kedua sebelum Bangsa Manusia lahir ke bumi. Iblis ketika itu belum lahir ke bumi, kelahiran Iblis generasi ke empat kenabian dari bangsa jin. Tuhan bertitah kepada Abu Jaan ini.
“Dengan apa kamu meminta kepadaku, wahai Abu Jaan.” “Dengan kasih sayang Engkau terhadap hamba ya Tuhan, maka diri Hamba pun akan berkasih sayang dengan keturunan hamba.” Kata Abu Jaan. “Apa yang kamu minta dariKu, wahai Abu Jaan. Apakah kamu tahu
bahwasanya kamu baru saja Aku ciptakan dari sejenis api. Tubuhmu dari inti api dan ruhmu dari cahaya karena setiap roh yang bernyawa aku ciptakan dari cahaya dari sisiKu.” ”Terima kasih oh Tuhanku yang selalu hamba Agungkan. Hamba meminta tubuh hamba tidak bisa di lihat oleh seluruh makhluk, kecuali yang Engkau kehendaki saja yang bisa melihat hamba dan keturunan hamba.” Kata Abu Jaan. “Akan ku kabulkan permintaanmu, selain itu apa lagi wahai Abu Jaan.” “Apakah hamba akan hidup di surga
yang hamba tempati saat ini wahai Tuhanku.” “Kamu bisa menempati surga ini, begitu juga untuk dirimu saja bisa terbang sesuka hatimu dan tinggal sesuka hatimu sampai aku perintahkan dirimu turun ke Bumi. Dan ketika itu keturunanmu tidak akan sanggup mendatangi tempat ‘Surga Pengangkatan Makhluk’ hanya dirimu saat ini yang kuat. Setelah kamu menyentuh tanah di bumi, maka kamu menjadi makhluk bumi dan kamupun akan membuat keturunan dan mati di bumi. Namun, hanya kamu seorang yang bisa terbang di langit dunia ketika tinggal dibumi.” Langit dunia adalah Tata Surya seluruh pelosok jagad raya ini. Singgasana Tuhan berada di luar Tata Surya yang berada di tempat kosong, tidak ada benda apapun. Itulah di sebut sebagai ArsyNya Tuhan, karena tempatnya sangat tinggi tidak ada makhluk yang bisa kesana kecuali yang di kehendaki oleh Tuhan sendiri. Karena Tuhan Maha Berkehendak, bahkan Iblispun tidak akan sanggup. “Bolehkah hamba meminta sesuatu ya Tuhanku.” “Apa itu perminataanmu wahai Abu Jaan” “Jika hamba Engkau angkat sebagai pemimpin seluruh makhluk di bumi pada masa hamba, maka hamba meminta salah satu keturunan hamba nantinya yang bernama Iblis agar Tuhan berkenan dia tinggal di ‘Surga Pengangkatan Makhluk’. Wahai Tuhanku, jadikanlah dirinya menggantikan hamba dan berikanlah kecerdasannya seperti yang hamba punya saat ini.” “Baiklah jika nanti Iblis lahir di Bumi, maka akan Aku angkat dia disisiKu dan akan aku beri hikmah dari ilmuKu sehingga diapun pandai. Kekuatannya seperti Penghuni Pertama dan kecerdasannya melebihi makhlukKu yang nanti aku ciptakan.” Maka Abu Jaan turun dengan kekasihnya, menghasilkan keturunan yang sangat banyak. Sambil beribadah kepada Tuhan, beliau juga menjadi guru bagi anak keturunannya sampai beliau wafat. Setelah keturunan bertambah banyak, generasi inilah yaitu generasi Banul Jaan yang kuat-kuat dan cerdas-cerdas. Ilmunya sangat hebat, karena jaman dari Abu Jaan sampai Banul Jaan yang kuat belum ada pembinasaan dari Tuhan. Jadi ilmu mereka bertambah terus sesuai bertambahnya umur mereka. Ketika generasinya Iblis lahir di bumi, para Banul Jaan berkoloni menjadi beberapa bagian. Maka terciptalah delapan kerajaan di bumi dan satu kerajaan di surga, total kerajaan itu adalah delapan kerajaan yang sangat besar dan megah di bumi. Sedangkan Iblis belum mempunyai kerajaan, walaupun dia di sebut seorang raja karena dia mendiami ‘Surga Pengangkatan Makhluk’. Zaman dahulu kala ketika jaman pertengahan Banul Jaan, Bumi masih kering dan tandus. Zaman ini sendiri ketika Bumi belum terbentuk seperti sekarang, seperti air laut yang melimpah dan oksigen yang banyak. Air tawarpun masih sedikit, namun air di laut melimpah tapi tidak semelimpah seperti sekarang yang sangat-sangat melimpah. Bahkan saat ini lautnya lebih luas di bandingkan dengan tanahnya sendiri. Dahulu oksigen sangat tipis karena Banul Jaan adalah makhluk yang menghirup oksigen sangat sedikit. Walau bagaimanapun jika api ingin menyala tetap saja membutuhkan udara walaupun itu sangat sedikit sekalipun. Begitulah kehidupan Banul Jaan yang membutuhkan sedikit oksigen untuk bernafas. Berbeda dengan manusia yang boros sekali dengan udara dan
air. Setelah kerajaan terbentuk menjadi delapan kerajaan, yaitu kerajaan kakak-kakaknya Iblis. Karena Iblis sendiri diangkat ke surga seperti permintaan Bapaknya iblis. Kerajaan ini di bagi menjadi delapan wilayah di muka Bumi yaitu Kerajaan bagian selatan, kerajaan bagian utara, kerajaan bagian timur, kerajaan bagian barat, kerajaan bagian bawah atau dasar Bumi karena mereka bisa menembus ke tanah bahkan bermandikan dengan magmapun tidak apa-apa karena tubuhnya lebih panas di bandingkan
dengan magma Bumi. Kerajaan bagian atas atau langit Bumi yaitu yang tinggal di sekitar atmosfer bagian atas Bumi. Kerajaan bagian darat atau di atas tanah dan kerajaan di air seperti dilaut, danau dan aliran sungai. Dan yang ke sembilan kerajaan Iblis yaitu berada di sisi Tuhan tepatnya ‘Surga Pengangkatan Makhluk’, Kerajaan Iblis di luar alam semesta dunia. Namun sungguh ironi, kerajaan Banul Jaan di muka Bumi sungguh disayangkan. Mereka sangat suka perang dan saling membantai dengan yang lainnya. Tidak hanya itu, mereka juga suka membantai makhluk lain di Bumi. Kerajaan satu dengan kerajaan yang lainnya saling menyerang, mereka berkeinginan menguasai kerajaan yang lain. Beribu-ribu tahun kerajaan ini melakukan peperangan dan penindasan dengan kerajaan lain. Ketika terjadi peperangan dari delapan kerajaan ini, Iblis yang keturunanya paling dimuliakan dari mereka lahir ke dunia dan seketika itu juga Iblis diangkat ke surgaNya Tuhan. Iblis hidup di surga dengan para Penghuni Pertama, karena Penghuni Pertama telah di ciptakan dari cahaya. Penghuni Pertama juga menempati dari Bumi sampai langit paling atas. Kehidupan mereka mengabdi kepada Tuhannya, salah satunya adalah mengangkat Arsynya agar menggantung. Inilah yang akan ditiru oleh Iblis dengan istana yang menggantung di atas permukaan Bumi yang salah satunya berada di Segitiga Bermuda. Iblis sangat cerdas dan pandai, dia mempunyai kehebatan yang luar biasa tiada tandingannya tentunya selain Tuhan sendiri. Bahkan Penghuni Pertama pun merasa takjub dengan kehebatan yang di miliki Iblis. Suatu ketika mereka, dua
golongan yaitu iblis dengan Golongan Pertama mengadakan paling lama ibadahnya kepada Tuhan. Misalnya Jika Golongan Pertama kuat puasa satu hari tanpa makan, maka iblis kuat dalam tujuh hari tanpa makan. Bayangkan ibadah Iblis kepada Tuhannya sungguh alim luar biasa. Karena alimnya dia, maka ilmu-ilmu kegaiban maupun ilmu materi di kuasai Iblis sangat cepat. Iblis bersumpah di dalam darahnya dan jiwanya, bahwasanya dia akan bersumpah menjadi penghulu bagi seluruh makhluk di alam semesta ini. Dia terus berusaha mencari ilmu- ilmu baru dan mencoba ilmu itu sampai mana keberhasilan dalam mencapi ilmu tersebut. Ilmu Iblis yang paling di sukai dari sekian dari ilmunya adalah ilmu untuk mengetahui masa depan dari alam semesta ini. Bahkan diapun tahu dengan ilmu ini jika nantinya bakalan ada penghulu baru menggantikan bangsanya. Diam- diam dia mempelajari dan mengumpulkan informasi siapa dia sebenarnya dan kehebatan apa yang dimilikinya maupun kelemahan dia itu apa saja. Memang Iblis adalah makhluk yang pandai bahkan dia bisa memprediksi apa yang akan terjadi di Bumi bagi kerajaan kakak- kakanya di bawah sana. Kerajaan-kerajaan Banul Jaan kebanyakan hancur bahkan akan menjadi neraka bagi bangsa jin yang tidak tahu apa-apa. Mereka adalah bangsa yang bergolong lemah dan menjadi budak dari bangsa jin yang lebih kuat. Kehancuran mereka adalah peperangan dan penindasan yang tidak akan pernah berakhir. Kezaliman mereka di luar batas, bahkan mereka tidak mengakui jika ada Tuhan yang menciptakan mereka. Sungguh durhaka mereka kepada Tuhannya yang telah mengasihi mereka selama ini yaitu tidak adanya kebinasaan bagi mereka. Tuhan telah marah, bumi bergoyang hebat di sebabkan akan hancurnya bumi itu oleh siksaan para Banul Jaan yang telah mengotori bumi dari kedurhakaan. Maka Tuhan mengutus Penghuni Pertama untuk menghukum mereka dan membantai mereka. Delapan kerajaan ini telah di serang dan diporak-porandakan oleh Penghuni Pertama. Seluruh pengikut Delapan Kerajaan ini melarikan diri bahkan ada yang melawan Penghuni Pertama. Namun, bukan tandingannya untuk melawan Penghuni Pertama, mereka telah di kalahkan. Banyak yang mati di antara mereka, tubuh mereka yang mati di buang ke tengah laut bahkan ada yang di buang ke pulau-pulau kecil. Sedangkan Banul Jaan yang pintar yang telah melarikan diri bersembunyi di pulau-pulau yang kecil beriklim tropis. Seperti untuk saat ini bersembunyi di wilayah Indonesia karena negaranya berpulau. Untunglah yang bersembunyi ini selamat walaupun tidak mempunyai kerajaan lagi, karena kerajaan mereka hancur luluh. Sedangkan Bangsa Jin yang lemah, mereka di beri kebebasan untuk hidup. Mereka hidup damai dan tenang dengan terlepasnya bangsa Banul Jaan yang lebih kuat dan sombong. Walaupun mereka di bantai, akan tetapi dari sebagian golongan yang masih kuat dan sombong bersembunyi dari incaran para Penghuni Pertama. Mereka selalu berpatroli mengitari Bumi untuk mengetahui keberadaan para Banul Jaan yang durhaka untuk melawan kepada Tuhan. Banul jaan yang pintar pandai sekali berkamuflase sesuai dengan kepandaian mereka yang mengubah bentuk apappun itu. Kebanyakan mereka berubah bentuk menyerupai hewan di masa itu dan juga menyerupai tumbuh- tumbuhan yang rimbun. Pada waktu Banul Jaan yang durhaka di hukum oleh Tuhan Semesta Alam, Iblis ketika itu melihat mereka dari singgasananya yaitu di luar alam semesta. Dia melihat bangsanya yang telah di bantai. Iblis tampak sedih karena walau bagaimanapun, mereka yang menguasai Delapan Kerajaan adalah kakak-kakak Iblis yang sangat pintar dan kuat. Maka sejak saat itu, Iblis bersumpah jika nanti ada bangsa lain yang lebih rendah kemampuan dari dirinya, maka dia tidak akan mengakui sebagai Penghulunya. Karena saat ini Iblis mengakui dirinya sendiri sebagai Penghulu atau Pemimpin bagi seluruh makluk Tuhan. DINASTI kerajaan para Banul Jaan telah hancur dan musnah. Mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan dan tidak mempunyai pemimpin yang kuat. Mereka menjadi kelompok kerajaan yang kecil-kecil, wilayahnya pun menjadi sempit seperti kelompok suku. Banul
jaan yang pintar dan pandai telah musnah, karena kepintaran dan kepandaian bagi mereka di tentukan dengan umur. Barang siapa yang umurnya paling panjang maka dialah yang paling kuat. Karena bagi mereka, setiap detiknya mengasah kemampuan menjadi yang terkuat. Selama ribuan tahun itu, para Banul Jaan yang terkuat telah musnah. Mereka telah tergantikan dengan Bangsa Jin yang lebih kecil kemampuannya dan juga kemampuan kegaibannya tidak seberapa. Mereka adalah generasi yang lemah, karena mereka masih muda dan umurnya tidak panjang lagi sepanjang umurnya Banul Jaan yang lama. Jika para penghuni Delapan Kerajaan dahulu umurnya beribu- ribu tahun. Sekarang hanya ribuan tahun, kebanyakan seribu tahun itupun dianggap remaja. Sedangkan umur empat ratus tahun dianggap untuk ukuran manusia sekitar sepuluh sampai empat belas tahun, betapa masih kecilnya mereka. Untuk menjadi yang terkuat pun susah, karena mereka adalah generasi baru tidak seperti generasi lama. Namun generasi lama yang bisa menyelamatkan diri dari kebinasaan telah bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Sehingga mereka bisa hidup dan selamat, umurnya juga sangat panjang di bandingkan dengan generasi baru dari keturunan Bangsa Jin sekarang. Banul Jaan yang selamat ini masa lalunya tidak mempunyai kekuasaan, sekarang mereka bisa bernafas lega karena mereka membawahi jin-jin yang baru lahir dan masih bodoh. Bangsa jin sekarang tidak seperti mereka yang ilmunya sangat banyak terutama ilmu kegaiban. Namun tidak ada yang seperti Iblis, apalagi menandingi kekuatannya pada zaman kemusnahan saudaranya. Karena dia adalah satu-satunya penguasa kerajaan yang masih utuh. Apalagi dia menguasai kerajaan di surga bersama dengan Penghuni Pertama. Iblis saat ini adalah golongan Banul Jaan yang paling kuat dari penguasa jin setelah kehancuran delapan kerajaan yang berada di muka bumi. Delapan pemimpin kerajaan beserta para menteri dan penduduknya musnah, sebagian kecil saja yang selamat itupun dianggap lemah pada jamannya. Iblis mengetahui kejadian ini karena dia pandai meramal dan berhitung apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, walaupun dia bisa berhitung untuk masa depan nantinya seperti apa. Ramalan Iblis itu jauh dari kesempurnaan karena sifatnya bisa benar dan bisa juga salah, namun ramalan Iblis hebat karena dialah Raja dari segala Raja jin. Ketika dia sedang meramal untuk masa depan itu, dia masih berada di singgasananya dekat dengan Tuhan dan Penghuni Pertama. Setelah puas dengan ramalan- ramalan yang dia punyai dan yang dia ketahui nantinya seperti apa, maka Iblis turun ke Bumi untuk melihat Delapan Kerajaan Banul Jaan di bumi yang telah hancur. Dia telah menemukan kesenangan dan kebahagiaan yang luar biasa berada di Bumi. Mulai saat itu yang di nantikannya yaitu ketika kakinya menginjakkan ke Bumi, maka Iblis telah meninggalkan tahta kerajaan dan menanggalkan Mahkota Raja di Surga Pengangkatan MakhlukNya. Dia merasa bangga di muka Bumi karena ada makhluk yang sama dengan dia yang nantinya dapat di jadikan pasukan serta anak buah dari golongannya. Diam-diam tanpa sepengetahuan Tuhan dan Penghuni Pertama, Iblis membuat kerajaan baru di muka Bumi. Kerajaan Iblis menggantung di atas air, kerajaaannya sangat besar dan sangat luar biasa megahnya. Walaupun begitu Tuhan tahu juga karena Tuhan Maha Tahu. Karena kebesaran dan kekuatan kharisma yang dimiliki Iblis, maka seluruh jin di muka Bumi baik itu jin masa lampau yang umurnya sangat tua dan mempunyai kehebatan yang tidak patut lagi di pertanyakan.
Sampai jin yang muda-muda yang lemah dan pengalaman hidupnya masih sedikit walaupun itu umurnya ratusan tahun. Seluruh bangsa jin tunduk dan takhluk dihadapan Iblis, mereka berikrar akan selalu setia kepadanya. Mereka pun merasa terhormat jika bersama Iblis, karena Iblis ke sohor sebagai keturunan Banul Jaan satu-satunya yang berada di luar alam semesta. Seluruh bangsa jin merasa bangga dan gembira jika mengangkat Iblis sebagai raja baru mereka. Dialah junjungan yang bisa menyatukan seluruh jin menjadi kerajaan jin yang
baru di muka Bumi. Karena kerajaan di surga kosong, maka Tuhan Semesta Alam menciptakan makhluk baru lagi untuk menggantikan Iblis sebagai Raja Baru. Makhluk baru ini juga menggantikan kepemimpinan bangsa jin di muka bumi yang nantinya akan membawahi seluruh makhluk Bumi. Karena Iblis tidak terima dengan keputusan Tuhan, maka Iblis beserta para pengikutnya yang setia mendapatkan kutukan dari Tuhan Semesta Alam. Seketika itu bangsa jin terpecah menjadi dua golongan yaitu golongan yang pertama menjadi pengikut Iblis yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan maupun kerajaan yang sangat besar. Sedangakan golongan yang kedua melepaskan diri dari pengaruh Iblis, mereka menjadi golongan jin yang lemah yang telah mempunyai kerajaan yang kecil-kecil dan bersuku-suku. Mereka sering di jajah dengan pengikut Iblis yang lebih kuat. Peperangan di antara dua golongan saling berkecamuk karena berbeda keyakinan dan ediologi dari bangsa jin sampai akhir zaman. iiiii Kisah Perang Dahsyat: Kisah ini menceritakan konflik hebat
keturunan Pandu dan Dristarasta
dalam memperebutkan takhta
kerajaan. Menurut sumber yang
saya dapatkan, epos ini ditulis pada
tahun 1500 SM. Namun fakta sejarah yang dicatat dalam buku
tersebut masanya juga lebih awal
2.000 tahun dibanding
penyelesaian bukunya. Artinya
peristiwa yang dicatat dalam buku
ini diperkirakan terjadi pada masa ±5000 tahun yang silam. Buku ini telah mencatat kehidupan
dua saudara sepupu yakni Kurawa
dan Pandawa yang hidup di tepian
sungai Gangga meskipun akhirnya
berperang di Kurukshetra. Namun
yang membuat orang tidak habis berpikir adalah kenapa perang pada
masa itu begitu dahsyat? Padahal
jika dengan menggunakan
teknologi perang tradisional, tidak
mungkin bisa memiliki kekuatan
yang sebegitu besarnya. Spekulasi baru dengan berani
menyebutkan perang yang
dilukiskan tersebut, kemungkinan
adalah semacam perang nuklir!
Perang pertama kali dalam buku
catatan dilukiskan seperti berikut ini: bahwa Arjuna yang gagah berani,
duduk dalam Weimana (sarana
terbang yang mirip pesawat
terbang) dan mendarat di tengah
air, lalu meluncurkan Gendewa,
semacam senjata yang mirip rudal/ roket yang dapat menimbulkan
sekaligus melepaskan nyala api
yang gencar di atas wilayah musuh.
seperti hujan lebat yang kencang,
mengepungi musuh, dan
kekuatannya sangat dahsyat. Dalam sekejap, sebuah bayangan
yang tebal dengan cepat terbentuk
di atas wilayah Pandawa, angkasa
menjadi gelap gulita, semua
kompas yang ada dalam kegelapan
menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai
bertiup disertai dengan debu pasir.
Burung-burung bercicit panik seolah-
olah langit runtuh, bumi mereka.
Matahari seolah-olah bergoyang di
angkasa, panas membara yang mengerikan yang dilepaskan
senjata ini, membuat bumi
bergoncang, gunung bergoyang, di
kawasan darat yang luas, binatang-
binatang mati terbakar dan berubah
bentuk, air sungai kering kerontang, ikan udang dan lainnya semuanya
mati. Saat roket meledak, suaranya
bagaikan halilintar, membuat prajurit
musuh terbakar bagaikan batang
pohon yang terbakar hangus. Jika akibat yang ditimbulkan oleh
senjata Arjuna bagaikan sebuah
badai api, maka akibat serangan
yang diciptakan oleh bangsa
Alengka juga merupakan sebuah
ledakan nuklir dan racun debu radioaktif. Gambaran yang dilukiskan pada
perang dunia ke-2 antara Rama dan
Rahwana lebih membuat orang
berdiri bulu romanya dan merasa
ngeri: pasukan Alengka
menumpangi kendaraan yang cepat, meluncurkan sebuah rudal
yang ditujukan ke ketiga kota pihak
musuh. Rudal ini seperti mempunyai
segenap kekuatan alam semesta,
terangnya seperti terang puluhan
matahari, kembang api bertebaran naik ke angkasa, sangat indah.
Mayat yang terbakar, sehingga tidak
bisa dibedakan, bulu rambut dan
kuku rontok terkelupas, barang-
barang porselen retak, burung yang
terbang terbakar gosong oleh suhu tinggi. Demi untuk menghindari
kematian, para prajurit terjun ke
sungai membersihkan diri dan
senjatanya. Banyak spekulasi bermunculan dari
peristiwa ini, diantaranya ada
sebuah spekulasi baru dengan
berani menyebutkan bahwa perang
Mahabarata adalah semacam
perang NUKLIR!! Tapi, benarkah demikian yang
terjadi sebenarnya? Mungkinkah
jauh sebelum era modern seperti
masa kita ini ada sebuah peradaban
maju yang telah menguasai
teknologi nuklir? Sedangkan masa sebelum 4000 SM dianggap
sebagai masa prasejarah dimana
peradaban Sumeria dianggap
peradaban tertua didunia tidak
ditemukan kemajuan semacam ini? Namun selama ini terdapat berbagai
diskusi, teori dan penyelidikan
mengenai kemungkinan bahwa
dunia pernah mencapai sebuah
peradaban yang maju sebelum
tahun 4000 SM. Teori Atlantis, Lemuria, kini makin
diperkuat dengan bukti tertulis
seperti percakapan Plato mengenai
dialog Solon dan pendeta Mesir
kuno mengenai Atlantis, naskah
kuno Hinduisme mengenai Ramayana & Bharatayudha
mengenai dinasti Rama kuno, dan
bukti arkeologi mengenai
peradaban Monhenjo-Daroo, Easter
Island dan Pyramid Mesir maupun
Amerika Selatan. # Penelusuran fakta ilmiah Akhir-akhir ini perhatian saya tertuju
pada sebuah teori mengenai
kemungkinan manusia pernah
memasuki zaman nuklir lebih dari
6000 tahun yang lalu. Peradaban
Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang
dan mengalami masa keemasan
antara tahun 30.000 SM hingga
15.000 SM. Atlantis memiliki wilayah mulai dari
Mediteranian hingga pegunungan
Andes di seberang Samudra Atlantis
sedangkan Dinasti Rama berkuasa
di bagian Utara India-Pakistan-Tibet
hingga Asia Tengah. Peninggalan Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo
dan Easter Island (Pasifik Selatan)
hingga kini belum bisa
diterjemahkan dan para ahli
memperkirakan peradaban itu
berasal jauh lebih tua dari peradaban tertua yang selama ini
diyakini manusia (4000 SM).
Beberapa naskah Wedha dan Jain
yang antara lain mengenai
Ramayana dan Mahabharata
ternyata memuat bukti historis maupun gambaran teknologi dari
Dinasti Rama yang diyakini pernah
mengalami zaman keemasan
dengan tujuh kota utamanya ‘Seven
Rishi City’ yg salah satunya adalah
Mohenjo Daroo (Pakistan Utara). Dalam suatu cuplikan cerita dalam
Epos Mahabarata dikisahkan bahwa
Arjuna dengan gagah berani duduk
dalam Weimana (sebuah benda
mirip pesawat terbang) dan
mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam
senjata yang mirip rudal/roket yang
dapat menimbulkan sekaligus
melepaskan nyala api yang gencar
di atas wilayah musuh, lalu dalam
sekejap bumi bergetar hebat, asap tebal membumbung tinggi diatas
cakrawala, dalam detik itu juga
akibat kekuatan ledakan yang
ditimbulkan dengan segera
menghancurkan dan
menghanguskan semua apa saja yang ada disitu. Yang membuat orang tidak habis
pikir, sebenarnya senjata semacam
apakah yang dilepaskan Arjuna
dengan Weimana-nya itu? Ada beberapa penelitian yang
berusaha menguak tabir misteri
kehidupan manusia di masa lampau
ini. Tentang bagaimana kehidupan
sosial hingga kemajuan ilmu dan
teknologi mereka. Beberapa waktu belakangan banyak hasil penelitian
yang mengejutkan. Dan dari
berbagai sumber yang telah saya
pelajari, secara umum
penggambaran melalui berbagai
macam teori dan penelitian mengenai subyek ini telah pula
memberikan beberapa bahan kajian
yang menarik, antara lain adalah: Permulaan sebelum dua milyar
tahun hingga satu juta tahun dari
peradaban manusia sekarang ini
teryata telah terdapat peradaban
manusia. Dalam masa-masa yang
sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang demikian
maju namun akhirnya menuju pada
sebuah kebinasaan? Dan penyebab
kebinasaan itu adalah tiada lain
akibat peperangan yang pernah
terjadi. Atlantis dan Dinasti Rama pernah
mengalami masa keemasan
(Golden Age) pada saat yang
bersamaan (30.000-15.000 SM).
Keduanya sudah menguasai
teknologi nuklir. Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan
aeronautika yang canggih hingga
memiliki pesawat berkemampuan
dan berbentuk seperti UFO
(berdasarkan beberapa catatan)
yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri (Atlantis). Penduduk Atlantis memiliki sifat
agresif dan dipimpin oleh para
pendeta (enlighten priests), sesuai
naskah Plato. Dinasti Rama memiliki
tujuh kota besar (Seven Rishi’s City)
dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil
ditemukan adalah Mohenjo-Daroo.
Persaingan dari kedua peradaban
tersebut mencapai puncaknya
dengan menggunakan senjata
nuklir. Para ahli menemukan bahwa pada
puing-puing maupun sisa-sisa
tengkorak manusia yang ditemukan
di Mohenjo-Daroo mengandung
residu radio-aktif yang hanya bisa
dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar. Dalam
sebuah seloka mengenai
Mahabharata, diceritakan dengan
kiasan sebuah senjata penghancur
massal yang akibatnya mirip sekali
dengan senjata nuklir masa kini. Beberapa Seloka dalam kitab
Wedha dan Jain secara eksplisit dan
lengkap menggambarkan bentuk
dari ‘wahana terbang’ yang disebut
‘Vimana’ yang ciri-cirinya mirip piring
terbang masa kini. Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India
dalam bentuk naskah sastra,
sedangkan bukti fisik justru berada
di belahan dunia barat yaitu Piramid
di Mesir (Foto: relief jenis pesawat di
Piramida Mesir di bawah ini) dan Amerika Selatan. Dari hasil riset dan penelitian yang
dilakukan ditepian sungai Gangga
di India, para arkeolog menemukan
banyak sekali sisa-sisa puing-puing
yang telah menjadi batu hangus di
atas hulu sungai. Batu yang besar- besar pada reruntuhan ini dilekatkan
jadi satu, permukaannya menonjol
dan cekung tidak merata. Jika ingin
melebur bebatuan tersebut,
dibutuhkan suhu paling rendah
1.800 °C. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini,
hanya pada ledakan nuklir baru bisa
mencapai suhu yang demikian. Di dalam hutan primitif di
pedalaman India, orang-orang juga
menemukan lebih banyak
reruntuhan batu hangus. Tembok
kota yang runtuh dikristalisasi, licin
seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari
batuan didalam bangunan juga
telah dikacalisasi. Selain di India,
Babilon kuno, gurun sahara, dan
guru Gobi di Mongolia juga telah
ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca pada
reruntuhan semuanya sama persis
dengan batu kaca pada kawasan
percobaan nuklir saat ini. Bukti ilmiah peradaban Veda. Bukti-
bukti arkeologis, geologis telah
terungkap dari penemuan fosil-fosil
maupun artefak- alat yang
digunakan manusia pada masa itu
telah terbukti menunjukkan bahwa peradaban manusia modern telah
ada sekitar ratusan juta bahkan
miliaran tahun yang lalu. Bukti-bukti
tersebut diungkapkan oleh Michael
Cremo, seorang arkeolog senior,
peneliti dan juga penganut weda dari Amerika, dengan melakukan
penelitian lebih dari 8 tahun. Dari berbagai belahan dunia
termasuk juga dari Indonesia telah
dapat mengungkapkan misteri
peradaban weda tersebut secara
bermakna. Laporan tersebut ditulis
dalam beberapa buku yang sudah diterbitkan seperti ; Forbidden
Archeology, The Hidden History of
Human Race, Human Devolution: A
Vedic alternative to Darwin’s Theory,
terbitan tahun 2003. Dalam buku
tersebut akan banyak ditemukan fosil, artefak- peninggalan berupa
kendi, alas kaki, alat masak dan
sebagainya yang telah berusia
ratusan juta tahun bahkan miliaran
tahun, dibuat oleh manusia yang
mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat oleh kera atau
primata yang lebih rendah. Dari buku-buku tersebut juga
ditemukan adanya manipulasi
beberapa arkeolog dengan
mengubah dimensi waktunya, hal
ini bertujuan untuk mendukung teori
evolusi Darwin, karena kenyataannya teori evolusi masih
sangat lemah. Bukti ilmiah sudah
dengan jelas menyatakan bahwa
peradaban weda telah ada miliaran
tahun. Para ilmuwan telah
membuktikan bahwa perang besar di tanah suci Kukrksetra, kota
Dwaraka, sungai suci Sarasvati dan
sebagainya merupakan suatu
peristiwa sejarah, bukan sebagai
mitologi. Setiap kali kongres para
arkeolog dunia selalu menyampaikan bukti-bukti baru
tentang peradaban Barthavarsa
purba. Dibawah ini ditampilkan
sekelumit dari bukti ilmiah tersebut. Sebenarnya masih banyak bukti
ilmiah lainnya yang menunjukkan
peradaban weda tersebut, sehingga
Satya yuga, Tretha yuga, Dvapara
yuga dan Kali yuga dengan durasi
sekitar 4.320.000 tahun merupakan suatu sejarah peradaban manusia
modern yang memegang teguh
perinsip dharma. Perang Bharatayuda. Para arkeolog
terkemuka dunia telah sepakat
bahwa perang besar di Kuruksetra
merupakan sejarah Bharatavarsa
(sekarang India) yang terjadi sekitar
5000 tahun yang lalu. Sekarang para peneliti hanya ingin
menentukan tanggal yang pasti
tentang peristiwa tersebut. Dari hasil
pengamatan beserta bukti-bukti
ilmiah. Dari berbagai estimasi maka
dibuatlah suatu usulan peristiwa- peristiwa sebagai berikut: * Sri Krishna tiba di Hastinapura diprakirakan sekitar 28 September
3067 SM * Bhishma pulang ke dunia rohani sekitar 17 Januari 3066 SM * Balarama melakukan perjalanan suci di sungai Saraswati pada bulan
Pushya 1 Nov. 1, 3067 SM * Balarama kembali dari perjalanan tersebut pada bulan Sravana 12
Dec. 12, 3067 SM * Gatotkaca terbunuh pada 2 Desember 3067 SM. Dan banyak lagi penanggalan
peristiwa-peristiwa penting sudah di
kalkulasi. * Kota kuno Dvaraka. Demikian juga keberadaan kota Dvaraka yang dulu
menjadi misteri, kota tersebut
disebutkan dalam Mahabharata
bahwa Dvaraka tenggelam di
pantai. Doktor Rao adalah seorang
arkeolog senior yang dengan tekun menyelidiki dengan “marine
archaeology” dan hasilnya
ditemukannya reruntuhan kota
bawah laut, beserta ornamennya,
didaerah Gujarat. Dwaraka, kota
kerajaan Sri Krishna masa lalu. * Sungai Sarasvati. Keberadaan kota purba Harrapa dan
Mohenjodaro serta keberadaan
sungai suci Sarasvati telah dijumpai
dalam Rig Weda, namun tidak
diketahui keberadaannya,
kemudian oleh NASA dengan pemotretan dari luar angkasa
ternyata dijumpai sebuah lembah
yang merupakan bekas sungai yang
telah mengering, namun dalam
kedalaman tertentu masih tampak
ada aliran air di wilayah Pakistan yang bermuara ke lautan Arab,
arahnya sesuai dengan yang
digambarkan dalam sastra. * Jembatan Alengka. Pemotretan luar angkasa yang dilakukan oleh
NASA telah menemukan adanya
jembatan mistrius yang
menghubungkan Manand Island
(Srilanka) dan Pamban Island (India)
sepanjang 30 Km, dengan lebar sekitar 100 m, tampak pula
jembatan tersebut buatan manusia
dengan umur sekitar 1.750.000
tahun. Angka ini sesuai dengan
sejarah Ramayana yang terjadi
pada Tretha yuga. Sekarang sedang diteliti jenis bebatuannya.
Jadi Ramayana itu adalah ithihasa
(sejarah), bukan merupakan
dongeng. Citra dari Rama Brige sendiri sangat
mudah terlihat dari atas permukaan
air laut karena letaknya yang tidak
terlalu dalam, yaitu hanya
tergenang sedalam kira-kira 1,2
meter (jika air laut sedang surut) dengan lebar hampir 100 m.
Tahun 1972 silam, ada sebuah
penemuan luar biasa yang
barangkali bisa semakin
memperkuat dugaan bahwa
memang benar peradaban masa silam telah mengalami era Nuklir
yaitu penemuan tambang Reaktor
Nuklir berusia dua miliyar tahun di
Oklo, Republik Gabon. * Pada tahun 1972, ada sebuah perusahaan (Perancis) yang
mengimpor biji mineral uranium dari
Oklo di Republik Gabon, Afrika
untuk diolah. Mereka terkejut
dengan penemuannya, karena biji
uranium impor tersebut ternyata sudah pernah diolah dan
dimanfaatkan sebelumnya serta
kandungan uraniumnya dengan
limbah reaktor nuklir hampir sama.
Penemuan ini berhasil memikat
para ilmuwan yang datang ke Oklo untuk suatu penelitian, dari hasil
riset menunjukkan adanya sebuah
reaktor nuklir berskala besar pada
masa prasejarah, dengan kapasitas
kurang lebih 500 ton biji uranium di
enam wilayah, diduga dapat menghasilkan tenaga sebesar 100
ribu watt. Tambang reaktor nuklir
tersebut terpelihara dengan baik,
dengan lay-out yang masuk akal,
dan telah beroperasi selama 500
ribu tahun lamanya. Yang membuat orang lebih
tercengang lagi ialah bahwa limbah
penambangan reaktor nuklir yang
dibatasi itu, tidak tersebarluas di
dalam areal 40 meter di sekitar
pertambangan. Kalau ditinjau dari teknik penataan reaksi nuklir yang
ada, maka teknik penataan
tambang reaktor itu jauh lebih hebat
dari sekarang, yang sangat
membuat malu ilmuwan sekarang
ialah saat kita sedang pusing dalam menangani masalah limbah nuklir,
manusia zaman prasejarah sudah
tahu cara memanfaatkan topografi
alami untuk menyimpan limbah
nuklir! Tambang uranium di Oklo itu kira-
kira dibangun dua milyar tahun
yang lalu setelah adanya bukti data
geologi dan tidak lama setelah
menjadi pertambangan maka
dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini. Mensikapi hasil riset ini maka
para ilmuwan mengakui bahwa
inilah sebuah reaktor nuklir kuno,
yang telah mengubah buku
pelajaran selama ini, serta
memberikan pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah
nuklir. Sekaligus membuat ilmuwan mau
tak mau harus mempelajari dengan
serius kemungkinan eksistensi
peradaban prasejarah itu, dengan
kata lain bahwa reaktor nuklir ini
merupakan produk masa peradaban umat manusia. Seperti diketahui,
penguasaan teknologi atom oleh
umat manusia baru dilakukan dalam
kurun waktu beberapa puluh tahun
saja, dengan adanya penemuan ini
sekaligus menerangkan bahwa pada dua miliar tahun yang lampau
sudah ada sebuah teknologi yang
peradabannya melebihi kita
sekarang ini, serta mengerti betul
akan cara penggunaannya. Semua temuan arkeologis ini sesuai
dengan catatan sejarah yang turun-
temurun. Kita bisa mengetahui
bahwa manusia juga pernah
mengembangkan peradaban tinggi
di India pada 5.000 tahun silam, bahkan mengetahui cara
menggunakan reaktor nuklir, namun
oleh karena memperebutkan
kekuasaan dan kekayaan serta
menggunakan dengan sewenang-
wenang, sehingga mereka mengalami kehancuran. Singkatnya segala penyelidikan
diatas berusaha menyatakan bahwa
umat manusia pernah maju dalam
peradaban Atlantis dan Rama.
Bahkan jauh sebelum 4000 SM
manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklir. Akan
tetapi zaman keemasan tersebut
berakhir akibat perang nuklir yang
dahsyat hingga pada masa
sesudahnya, manusia sempat
kembali ke zaman primitif. Masa primitif ini berakhir dengan
munculnya peradaban Sumeria
sekitar 4000 SM atau 6000 tahun
yang lalu. Lagi-lagi perang dan haus
kekuasaanlah yang mengakibatkan
manusia menjadi terpuruk. Dan hal
ini patut kita renungkan lebih
seksama sebagai buah pelajaran
bahwa mengapa manusia zaman prasejarah yang memiliki sebuah
teknologi maju tidak bisa
mewariskan teknologinya, malah
hilang tanpa sebab, yang tersisa
hanya setumpuk jejak saja. Lalu
bagaimana kita menyikapi atas penemuan ini? Saudaraku, sebagai manusia
sekarang, jika kita abaikan terhadap
semua peninggalan-peninggalan
peradaban prasejarah ini, sudah
barang tentu kita pun tidak akan
mempelajarinya secara mendalam, apalagi menelusuri bahwa mengapa
sampai tidak ada
kesinambungannya, lebih-lebih
untuk mengetahui penyebab dari
musnahnya sebuah peradaban itu.
Dan apakah perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi
kita sekarang akan mengulang
seperti peradaban beberapa kali
sebelumnya? Betulkah penemuan
ini, serta mengapa penemuan-
penemuan peradaban prasejarah ini dengan teknologi manusia masa
kini begitu mirip? Semua masalah
ini patut kita renungkan dalam-
dalam sebagai upaya tidak
mengulangi kesalahan fatal yang
pernah dilakukan.