Pada suatu hari, dalam suatu majelis,
seseorang bertanya kepada Rasulullah
SAW, “Wahai, Rasulullah. Apakah hanya
orang-orang ahli ibadah saja yang akan
masuk surga?”
Dengan tegas Rasulullah menjawab,
“Tidak. Sesungguhnya, seseorang itu
masuk surga bukan semata-mata karena
ibadahnya, melainkan karena ketulusan
cintanya kepada Allah.”
Penasaran, orang itu bertanya lagi, “Apa
itu berarti… hanya para aulia dan alim-
ulama saja yang akan masuk surga?”
Rasulullah kembali menegaskan, “Tidak,
bukan begitu. Karena sesungguhnya
telah ada seorang pelacur yang masuk ke
surga.”
Keruan saja semua yang hadir di majelis
itu jadi kaget dan bertanya-tanya. Maka
Rasulullah lalu menceritakan mengenai
pelacur itu.
Suatu hari, di tengah suatu musim
kemarau yang amat kering, tutur
Rasulullah, ada seekor anjing liar yang
hampir mati kehausan. Anjing ini amat
buruk rupanya dan penuh kudis
badannya. Karena amat hausnya, anjing
itu sampai menjilat-jilat tanah lembab di
depan rumah seorang ulama terkenal.
Melihat makhluk menjijikkan itu, si ulama
segera mengusirnya dan bahkan
melemparinya dengan batu.
Pelacur dan anjing kurap adalah ciptaan
Allah yang Maha Pengasih, maka
kasihilah sebagaimana Allah juga
mengasihi mereka.
Anjing itu lari ketakutan sampai ke luar
desa, dan akhirnya – karena lelah dan
kehausan – hewan malang itu ambruk di
pinggir sumur. Nampaknya, tak ada
harapan lagi buat anjing itu. Dia pasti
mati kalau tidak segera mendapatkan
minum.
Namun di saat kritis itu, lewat seorang
pelacur. Ia melihat anjing itu, terbaring
putus asa dengan lidah terjulur dan
napas tersengal-sengal, dan ia merasa
iba. Maka, ia lalu melepas terompahnya
(alas kakinya) dan merobek gaunnya.
Dengan sobekan gaun dan terompah itu
ia lantas membuat timba untuk
mengambil air dari sumur, lalu memberi
anjing itu minum.
Setelah puas minum, anjing itu sehat
kembali dan lantas pergi. Si Pelacur
merasa gembira melihat anjing itu tidak
jadi mati kehausan. Melihat apa yang
telah diperbuat oleh hamba-Nya yang
pelacur itu, Allah mengatakan kepada
malaikatnya: “Catatlah hamba-Ku itu. Dia
adalah salah satu hamba-Ku yang akan
masuk surga pertama.”
“Subhanallah…!” puji orang-orang yang
hadir dalam majelis itu, dengan harapan
baru tumbuh dalam hati mereka akan
kasih sayang Allah
WELCOME
SELAMAT DATANG
Tuesday, February 5, 2013
anjing3
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
“Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam
ReplyDeletewahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu
yang diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya, kecuali kalau makanan itu
bangkai, atau darah yang mengalir atau
daging babi - karena sesungguhnya semua
itu kotor - atau binatang yang disembelih
atas nama selain Allah.” (QS. Al An’am: 145).
Berdasarkan ayat ini ada dua kesimpulan
dari mereka. Pertama, hukum asal setiap
makanan itu halal karena ayat ini jelas
menyatakan, “Tiadalah aku peroleh dalam
wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu
yang diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya”. Kedua , yang dikecualikan dari
pernyataan halal sebelumnya artinya
menjadi haram adalah empat macam yaitu
bangkai, darah yang mengalir, daging babi,
dan binatang yang disembelih atas nama
selain Allah. Jadi ada empat saja yang
terlarang. Dalam ayat ini tidak disebutkan
anjing, maka asalnya anjing itu halal.
Hal demikian, karena asal pada
ReplyDeletesetiap benda adalah suci, maka tidak
boleh menyatakan sesuatu najis atau
haram kecuali berdasarkan dalil.
Sebagaimana firman Allah Ta'ala,
) ﻭَﻗَﺪْ ﻓَﺼَّﻞَ ﻟَﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﺣَﺮَّﻡَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ
ﺍﺿْﻄُّﺮِﺭْﺗُﻢ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ) ﺍﻷﻧﻌﺎﻡ/119 ،
Padahal Sesungguhnya Allah telah
menjelaskan kepada kamu apa yang
diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa
yang terpaksa kamu memakannya.
(QS. Al-An'am: 11)
Allah juga berfirman,
"Dan Allah sekali-kali tidak akan
menyesatkan suatu kaum, sesudah
Allah memberi petunjuk kepada
mereka sehingga dijelaskan-Nya
kepada mereka apa yang harus
mereka jauhi." (QS. At-Taubah: 115)
Cerita
ReplyDeletetentang seorang masuk surga karena
memberi minum seekor anjing ada
dua versi dan keduanya memang ada
dalam hadits Shahih Bukhari.
Sebagaimana kita ketahui bersama,
bahwa Shahih Bukhari adalah kitab
tershahih di dunia setelah Al-Qur’an
Al-Kariem. Maka memang
demikianlah zahir dari hadits itu
memang shahih. Adapun
pengertiannya, kembali kepada para
fuqaha dalam mengambil faedah dan
isitimbath hukumnya.
Versi pertama adalah versi wanita
pezina yang memberi minum anjing
dan masuk surga. Kitab Bad’ul Khalqi
no. 3074, kitab Ahaditsul Anbiya
Kitabul Ghar no. 3208. Versi kedua
adalah versi bukan pelacur,
melainkan seorang laki-laki. Hadits
itu ada di Shahih Bukhari kitabul
Wudhu no. 168, kitab Al-Mudsaqah
no. 2190, kitab Al-Mazalim wal
Ghashb no. 2287. kitabul Adab bab
Rahmatunnas wal Bahaim no. 5550
hehehe punten ah ngiring ngasongkeun
ReplyDeletebahan pertimbangan sajah, hehehr bahkan
guru imam syafei sendiri yaitu imam malik
tidal berani memvonis bahwa anjing itu
haram, yg mungkin pendapat imam syafei
maksudnya benar adalah bila kita akan
minum dari suatu wadah dan ternyata wadah
itu sendiri telah didahului anjing maka wajib
untuk dicuci dahulu, karena jelas NAJIS, najis
karena kita tidak tahu apa saja yg anjing itu
makan sebelum mulutnya menyentuh air itu,
mungkin sajakan anjing itu sudah memakan
makanan basi yg bisa menularkan bakteri
merugikan buat kita. artinya nabi
mengajarkan kita kebersihan bukan
menajiskan mahluk Tuhan. jikalau kita mau
minum dari bekas kobokan orangpun itu
najis juga, tapi bukan berarti manusia itu
najiskan? he mangga semoga kita jadi orang
yg selalu diberi cahaya dijalaNYA
pendapat itu bukan mengada-
ReplyDeleteada atau asal-asalan. Tetapi lahir dari hasil
ijtihad panjang para ulama sekaliber Imam
Malik. Asal tahu saja, Imam Malik itu adalah
guru Imam As-Syafi’i. Beliau adalah imam
ulama Madinah, kota yang dahulu
Rasulullah SAW pernah tinggal beserta
dengan para shahabatnya.
mana yang lebih kuat Al-
ReplyDeleteQuran apa Hadis? Kalau ada hadis yang
tidak sesuai dengan Al-Quran maka harus
merujuk ke Al-Quran
Aku bertanya: Wahai Rasulullah!Sesu
ReplyDeletengguhnya aku melepas anjing-anjingpemburu
yang terlatih lalu anjing-anjingitu pun
menangkap buruan untukku danaku sudah
membaca bismillah? Beliaumenjawab: Apabila
kamu melepasanjingmu yang terlatih sambil
menyebutnama Allah atasnya, maka
makanlah!Aku bertanya lagi: Meskipun anjing
itumembunuhnya? Rasulullah
menjawab:Walaupun anjing itu
sudahmembunuhnya, selama tidak ada
anjinglain yang menyertainya. Aku
bertanyalagi: Sesungguhnya aku
menombakhaiwan buruan dan
berhasilmengenainya? Beliau menjawab:
Apabilakamu menombaknya lalu
menembustubuhnya, maka makanlah. Tapi
jikatombak itu mengenai dengan
bagiansampingnya, maka janganlahmemaka
nnya. (Shahih Muslim No.3560)
Watahsabuhumayqathanwahum
ReplyDeleteruqoodunwanuqallibuhum thataalyameeni
wathataashshimaliwakalbuhum
basitunthiraAAayhibilwaseedi lawiittalaAAtaA
Aalayhimlawallayta minhumfiraran
walamuli’ta minhumruaaba |Dan kamu
mengira mereka itubangun padahal mereka
tidur;dan kami balik-balikkanmereka ke
kanan dan ke kiri,sedang anjing
merekamengunjurkan kedualengannya di
muka pintu gua .Dan jika kamu
menyaksikanmereka tentulah kamu
akanberpaling dari mereka denganmelarikan
(diri) dan tentulah(hati) kamu akan
dipenuhidengan ketakutan terhadapmereka.
(QS. al-Kahfi [ 18]:18)
Sayaqooloona thalathatunrabi
ReplyDeleteAAuhumkalbuhumwayaqooloona
khamsatunsadisuhum kalbuhumrajmanb
ilghaybiwayaqooloona sabAAatunwatham
inuhumkalbuhum qulrabbee
aAAlamubiAAiddatihim mayaAAlamuhumilla
qaleelunfala tumari feehim illamiraanthahiran
wala tastaftifeehimminhum ahada |Nanti
(ada orang yang akan)mengatakan (jumlah
mereka)adalah tiga orang yangkeempat
adalah anjingnya,dan (yang lain)
mengatakan:”(jumlah mereka) adalah
limaorang yang keenam adalahanjingnya”,
sebagai terkaanterhadap barang yang
gaib;dan (yang lain lagi)mengatakan:
”(jumlahmereka) tujuh orang, yangkedelapan
adalah anjingnya”.Katakanlah:”Tuhanku
lebihmengetahui jumlah mereka;tidak ada
orang yangmengetahui (bilangan )mereka
kecuali sedikit”.Karena itu janganlah kamu
(Muhammad) bertengkartentang hal mereka,
kecualipertengkaran lahir saja danjangan
kamu menanyakantentang mereka (pemuda-
pemuda itu) kepadaseorangpun di antara
mereka.(QS. al-Kahfi [ 18] :22)
Dari nash al-Qur’an tentang ashabulKahfi,
ReplyDeletejelas bahwa yang dijaga adalahpara pemuda
syurga tersebut, bukanhewan ternak atau
tanaman sawahladang manapun. Sementara
kitatahu nash ini tidak pernah dibatalkanoleh
Rasulullah atau oleh Allahsendiri dalam nash
lainnya. Kitapunmahfum jika al-Qur’an
merupakanfirman Allah yang menjadi
panduan,pedoman serta acuan kita
dalamberagama.Sekarang jika al-Qur’an
secara tegasmenceritakan bahwa anjing
bolehdipelihara untuk menjadi
penjagamanusia, maka nash atau
argumenapa lagi yang hendak
dibantahsetelah jelas dipentangkan nash
darial-Qur’an diatas ?Hatha basa-irulinnasi
wahudan warahmatunliqawmin yooqinoon |
al-Qur’an ini adalah pedomanbagi manusia,
petunjuk danrahmat bagi kaum
yangmeyakini. (QS. al-Jaatsiyah[45]:20)
wayubayyinu aayaatihililnnaasi
la’allahumyatadzakkaruuna | Dan
Allahmenerangkan ayat-ayat-Nyakepada
manusia supayamereka mengambil pelajaran.
(QS. Al-Baqarah [2]: 221)haadzaa bayaanun
lilnnaasiwahudan wamaw’izhatunlilmuttaqiina
| (Al Qur’an) iniadalah penerangan
bagiseluruh manusia, danpetunjuk serta
pelajaran bagiorang-orang yang bertakwa.
(QS. Ali Imran [3]:138