WELCOME

SELAMAT DATANG

Tuesday, February 5, 2013

anjing3

Pada suatu hari, dalam suatu majelis,
seseorang bertanya kepada Rasulullah
SAW, “Wahai, Rasulullah. Apakah hanya
orang-orang ahli ibadah saja yang akan
masuk surga?”
Dengan tegas Rasulullah menjawab,
“Tidak. Sesungguhnya, seseorang itu
masuk surga bukan semata-mata karena
ibadahnya, melainkan karena ketulusan
cintanya kepada Allah.”
Penasaran, orang itu bertanya lagi, “Apa
itu berarti… hanya para aulia dan alim-
ulama saja yang akan masuk surga?”
Rasulullah kembali menegaskan, “Tidak,
bukan begitu. Karena sesungguhnya
telah ada seorang pelacur yang masuk ke
surga.”
Keruan saja semua yang hadir di majelis
itu jadi kaget dan bertanya-tanya. Maka
Rasulullah lalu menceritakan mengenai
pelacur itu.
Suatu hari, di tengah suatu musim
kemarau yang amat kering, tutur
Rasulullah, ada seekor anjing liar yang
hampir mati kehausan. Anjing ini amat
buruk rupanya dan penuh kudis
badannya. Karena amat hausnya, anjing
itu sampai menjilat-jilat tanah lembab di
depan rumah seorang ulama terkenal.
Melihat makhluk menjijikkan itu, si ulama
segera mengusirnya dan bahkan
melemparinya dengan batu.
Pelacur dan anjing kurap adalah ciptaan
Allah yang Maha Pengasih, maka
kasihilah sebagaimana Allah juga
mengasihi mereka.
Anjing itu lari ketakutan sampai ke luar
desa, dan akhirnya – karena lelah dan
kehausan – hewan malang itu ambruk di
pinggir sumur. Nampaknya, tak ada
harapan lagi buat anjing itu. Dia pasti
mati kalau tidak segera mendapatkan
minum.
Namun di saat kritis itu, lewat seorang
pelacur. Ia melihat anjing itu, terbaring
putus asa dengan lidah terjulur dan
napas tersengal-sengal, dan ia merasa
iba. Maka, ia lalu melepas terompahnya
(alas kakinya) dan merobek gaunnya.
Dengan sobekan gaun dan terompah itu
ia lantas membuat timba untuk
mengambil air dari sumur, lalu memberi
anjing itu minum.
Setelah puas minum, anjing itu sehat
kembali dan lantas pergi. Si Pelacur
merasa gembira melihat anjing itu tidak
jadi mati kehausan. Melihat apa yang
telah diperbuat oleh hamba-Nya yang
pelacur itu, Allah mengatakan kepada
malaikatnya: “Catatlah hamba-Ku itu. Dia
adalah salah satu hamba-Ku yang akan
masuk surga pertama.”
“Subhanallah…!” puji orang-orang yang
hadir dalam majelis itu, dengan harapan
baru tumbuh dalam hati mereka akan
kasih sayang Allah

10 comments:

  1. “Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam
    wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu
    yang diharamkan bagi orang yang hendak
    memakannya, kecuali kalau makanan itu
    bangkai, atau darah yang mengalir atau
    daging babi - karena sesungguhnya semua
    itu kotor - atau binatang yang disembelih
    atas nama selain Allah.” (QS. Al An’am: 145).
    Berdasarkan ayat ini ada dua kesimpulan
    dari mereka. Pertama, hukum asal setiap
    makanan itu halal karena ayat ini jelas
    menyatakan, “Tiadalah aku peroleh dalam
    wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu
    yang diharamkan bagi orang yang hendak
    memakannya”. Kedua , yang dikecualikan dari
    pernyataan halal sebelumnya artinya
    menjadi haram adalah empat macam yaitu
    bangkai, darah yang mengalir, daging babi,
    dan binatang yang disembelih atas nama
    selain Allah. Jadi ada empat saja yang
    terlarang. Dalam ayat ini tidak disebutkan
    anjing, maka asalnya anjing itu halal.

    ReplyDelete
  2. Hal demikian, karena asal pada
    setiap benda adalah suci, maka tidak
    boleh menyatakan sesuatu najis atau
    haram kecuali berdasarkan dalil.
    Sebagaimana firman Allah Ta'ala,
    ) ﻭَﻗَﺪْ ﻓَﺼَّﻞَ ﻟَﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﺣَﺮَّﻡَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ
    ﺍﺿْﻄُّﺮِﺭْﺗُﻢ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ) ﺍﻷﻧﻌﺎﻡ/119 ،
    Padahal Sesungguhnya Allah telah
    menjelaskan kepada kamu apa yang
    diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa
    yang terpaksa kamu memakannya.
    (QS. Al-An'am: 11)
    Allah juga berfirman,
    "Dan Allah sekali-kali tidak akan
    menyesatkan suatu kaum, sesudah
    Allah memberi petunjuk kepada
    mereka sehingga dijelaskan-Nya
    kepada mereka apa yang harus
    mereka jauhi." (QS. At-Taubah: 115)

    ReplyDelete
  3. Cerita
    tentang seorang masuk surga karena
    memberi minum seekor anjing ada
    dua versi dan keduanya memang ada
    dalam hadits Shahih Bukhari.
    Sebagaimana kita ketahui bersama,
    bahwa Shahih Bukhari adalah kitab
    tershahih di dunia setelah Al-Qur’an
    Al-Kariem. Maka memang
    demikianlah zahir dari hadits itu
    memang shahih. Adapun
    pengertiannya, kembali kepada para
    fuqaha dalam mengambil faedah dan
    isitimbath hukumnya.
    Versi pertama adalah versi wanita
    pezina yang memberi minum anjing
    dan masuk surga. Kitab Bad’ul Khalqi
    no. 3074, kitab Ahaditsul Anbiya
    Kitabul Ghar no. 3208. Versi kedua
    adalah versi bukan pelacur,
    melainkan seorang laki-laki. Hadits
    itu ada di Shahih Bukhari kitabul
    Wudhu no. 168, kitab Al-Mudsaqah
    no. 2190, kitab Al-Mazalim wal
    Ghashb no. 2287. kitabul Adab bab
    Rahmatunnas wal Bahaim no. 5550

    ReplyDelete
  4. hehehe punten ah ngiring ngasongkeun
    bahan pertimbangan sajah, hehehr bahkan
    guru imam syafei sendiri yaitu imam malik
    tidal berani memvonis bahwa anjing itu
    haram, yg mungkin pendapat imam syafei
    maksudnya benar adalah bila kita akan
    minum dari suatu wadah dan ternyata wadah
    itu sendiri telah didahului anjing maka wajib
    untuk dicuci dahulu, karena jelas NAJIS, najis
    karena kita tidak tahu apa saja yg anjing itu
    makan sebelum mulutnya menyentuh air itu,
    mungkin sajakan anjing itu sudah memakan
    makanan basi yg bisa menularkan bakteri
    merugikan buat kita. artinya nabi
    mengajarkan kita kebersihan bukan
    menajiskan mahluk Tuhan. jikalau kita mau
    minum dari bekas kobokan orangpun itu
    najis juga, tapi bukan berarti manusia itu
    najiskan? he mangga semoga kita jadi orang
    yg selalu diberi cahaya dijalaNYA

    ReplyDelete
  5. pendapat itu bukan mengada-
    ada atau asal-asalan. Tetapi lahir dari hasil
    ijtihad panjang para ulama sekaliber Imam
    Malik. Asal tahu saja, Imam Malik itu adalah
    guru Imam As-Syafi’i. Beliau adalah imam
    ulama Madinah, kota yang dahulu
    Rasulullah SAW pernah tinggal beserta
    dengan para shahabatnya.

    ReplyDelete
  6. mana yang lebih kuat Al-
    Quran apa Hadis? Kalau ada hadis yang
    tidak sesuai dengan Al-Quran maka harus
    merujuk ke Al-Quran

    ReplyDelete
  7. Aku bertanya: Wahai Rasulullah!Sesu
    ngguhnya aku melepas anjing-anjingpemburu
    yang terlatih lalu anjing-anjingitu pun
    menangkap buruan untukku danaku sudah
    membaca bismillah? Beliaumenjawab: Apabila
    kamu melepasanjingmu yang terlatih sambil
    menyebutnama Allah atasnya, maka
    makanlah!Aku bertanya lagi: Meskipun anjing
    itumembunuhnya? Rasulullah
    menjawab:Walaupun anjing itu
    sudahmembunuhnya, selama tidak ada
    anjinglain yang menyertainya. Aku
    bertanyalagi: Sesungguhnya aku
    menombakhaiwan buruan dan
    berhasilmengenainya? Beliau menjawab:
    Apabilakamu menombaknya lalu
    menembustubuhnya, maka makanlah. Tapi
    jikatombak itu mengenai dengan
    bagiansampingnya, maka janganlahmemaka
    nnya. (Shahih Muslim No.3560)

    ReplyDelete
  8. Watahsabuhumayqathanwahum
    ruqoodunwanuqallibuhum thataalyameeni
    wathataashshimaliwakalbuhum
    basitunthiraAAayhibilwaseedi lawiittalaAAtaA
    Aalayhimlawallayta minhumfiraran
    walamuli’ta minhumruaaba |Dan kamu
    mengira mereka itubangun padahal mereka
    tidur;dan kami balik-balikkanmereka ke
    kanan dan ke kiri,sedang anjing
    merekamengunjurkan kedualengannya di
    muka pintu gua .Dan jika kamu
    menyaksikanmereka tentulah kamu
    akanberpaling dari mereka denganmelarikan
    (diri) dan tentulah(hati) kamu akan
    dipenuhidengan ketakutan terhadapmereka.
    (QS. al-Kahfi [ 18]:18)

    ReplyDelete
  9. Sayaqooloona thalathatunrabi
    AAuhumkalbuhumwayaqooloona
    khamsatunsadisuhum kalbuhumrajmanb
    ilghaybiwayaqooloona sabAAatunwatham
    inuhumkalbuhum qulrabbee
    aAAlamubiAAiddatihim mayaAAlamuhumilla
    qaleelunfala tumari feehim illamiraanthahiran
    wala tastaftifeehimminhum ahada |Nanti
    (ada orang yang akan)mengatakan (jumlah
    mereka)adalah tiga orang yangkeempat
    adalah anjingnya,dan (yang lain)
    mengatakan:”(jumlah mereka) adalah
    limaorang yang keenam adalahanjingnya”,
    sebagai terkaanterhadap barang yang
    gaib;dan (yang lain lagi)mengatakan:
    ”(jumlahmereka) tujuh orang, yangkedelapan
    adalah anjingnya”.Katakanlah:”Tuhanku
    lebihmengetahui jumlah mereka;tidak ada
    orang yangmengetahui (bilangan )mereka
    kecuali sedikit”.Karena itu janganlah kamu
    (Muhammad) bertengkartentang hal mereka,
    kecualipertengkaran lahir saja danjangan
    kamu menanyakantentang mereka (pemuda-
    pemuda itu) kepadaseorangpun di antara
    mereka.(QS. al-Kahfi [ 18] :22)

    ReplyDelete
  10. Dari nash al-Qur’an tentang ashabulKahfi,
    jelas bahwa yang dijaga adalahpara pemuda
    syurga tersebut, bukanhewan ternak atau
    tanaman sawahladang manapun. Sementara
    kitatahu nash ini tidak pernah dibatalkanoleh
    Rasulullah atau oleh Allahsendiri dalam nash
    lainnya. Kitapunmahfum jika al-Qur’an
    merupakanfirman Allah yang menjadi
    panduan,pedoman serta acuan kita
    dalamberagama.Sekarang jika al-Qur’an
    secara tegasmenceritakan bahwa anjing
    bolehdipelihara untuk menjadi
    penjagamanusia, maka nash atau
    argumenapa lagi yang hendak
    dibantahsetelah jelas dipentangkan nash
    darial-Qur’an diatas ?Hatha basa-irulinnasi
    wahudan warahmatunliqawmin yooqinoon |
    al-Qur’an ini adalah pedomanbagi manusia,
    petunjuk danrahmat bagi kaum
    yangmeyakini. (QS. al-Jaatsiyah[45]:20)
    wayubayyinu aayaatihililnnaasi
    la’allahumyatadzakkaruuna | Dan
    Allahmenerangkan ayat-ayat-Nyakepada
    manusia supayamereka mengambil pelajaran.
    (QS. Al-Baqarah [2]: 221)haadzaa bayaanun
    lilnnaasiwahudan wamaw’izhatunlilmuttaqiina
    | (Al Qur’an) iniadalah penerangan
    bagiseluruh manusia, danpetunjuk serta
    pelajaran bagiorang-orang yang bertakwa.
    (QS. Ali Imran [3]:138

    ReplyDelete